Jumat, 16 Mei 2014

Seratus Lampion di langit Gunung Srandil, Cilacap.





Tepat satu hari yang lalu, tanggal 15 Mei 2014 merupakan hari raya umat Budha. Ya, perayaan hari suci yang selalu dirayakan berpusat di candi Borobudur ini pasti ramai didatangi oleh orang-orang yang akan berdoa maupun oknum-oknum yang akan mengabadikan jalannya perayaan waisak.

Melihat postingan beberapa hari yang lalu tentang lampion, beberapa kawan saya menanyakan kenapa saya tidak melanjutkan misi lagi untuk melihat lampion di Borobudur ? Bagi saya melihat lampion pada pertengahan April kemarin sudah merupakan keberhasilan dari misi saya untuk melihat lampion, meskipun jumlahnya tidak sebanyak yang saya harapkan. 

Namun, malam ini sebuah ketidak sengajaan terjadi. Ketika saya bbm mas Fikri untuk menanyakan sebuah tempat, tiba-tiba dia menginformasikan bahwa malam ini akan ada pawai 1000 obor dan penerbangan 100 lampion di Gunung Srandil, Desa Glempang Pasir, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Hemmm, saya kemudian tertarik untuk berangkat ke Cilacap, tapi sayangnya setelah saya mengajak kawan-kawan di UKM Refleksi tidak ada satupun yang mau berangkat. Beberapa menit kemudian Mas Fikri menawarkan saya untuk ikut, langsung saja saya iya-kan. 

Setelah ba'da maghrib, saya, mas Fikri dan mba Dian berangkat menuju Srandil. Tempatnya agak jauh yaitu 30 Km dari pusat kota Cilacap kearah timur laut.

Menurut informasi, kegiatan perayaan waisak yang baru diadakan tahun ini dengan menggunakan pawai obor dan penerbangan lampion. Kagiatan yang lain juga sudah mulai dilaukan sejak kemarin (14/5), seperti diadakannya kerja bakti dan doa-doa yang dipanjatkan oleh umat Budha. Untuk malam ini pawai obor yang diikuti juga oleh umat Budha dari beberapa daerah disekitar Cilacap, Banyumas, Solo bahkan ada yang datang dari Lampung. 

Pelaksanaan pawai 1000 obor dimulai dari Vihara Agung Shang Yang Jati yang terletak di Hutan Gunung Selok di Desa Karangbenda, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Jarak yang ditempuh untuk sampai ke Vihara di Desa Srandil cukup jauh, yaitu sekitar 5 kilo meter. Setelah puluhan orang pembawa obor memasuki vihara Tri Ratna, kemudian langsung dilanjutkan pelepasan lampion sebagai bentuk dipanjatkannya doa-doa, selain itu diadakan pula pagelaran wayang kulit.




Para umat Budha melakukan perjalanan membawa obor dengan berjalan kaki.





Lampion siap diterbangkan.





Pada sebuah lampion mereka menitipkan harapan....





Salam :)    

1 komentar: