Selasa, 30 September 2014

Ga'gana Rammang Rammang

"Oh God, mau gue punya rumah disini ! Sunyi, angin sepoi, gak ada polusi, pegunungan karst.... ah indah banget..."

Berkali-kali kawan saya Asib mengucapkan kalimat tersebut dari mulutnya ketika kami sampai di rammang-rammang, sebuah destinasi wisata deretan pegunungan Kapur (karst), yang terletak di Desa Salenrang, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Berjarak sekitar 40 km arah Kota Makassar. Dapat ditempuh selama 2 jam perjalanan darat menggunakan mobil atau motor, obyek wisata ini cukup mudah dikunjungi karena letaknya yang tidak jauh dari jalan raya provinsi.

Berada di tempat yang pernah menjadi lokasi wisata salah satu acara jalan-jalan yang sering saya tonton merupakan keberuntungan bagi saya bisa sampai kesini. Dengan mengikuti kegiatan JFMI, saya bersama 10 orang kawan dari Purwokerto berniat untuk mengeksplore Makassar sebelum pulang ke tanah jawa.

Rammang-rammang ini udah ditetapkan oleh UNESCO sebagai World Heritage Site untuk karst terbesar kedua, terluas, terpanjang, dan terindah di dunia. Namun sayang, menurut mas atep kawan saya yang merupakan mahasiswa UNHAS mengatakan kalo kebanyakan wisatawan yang dateng malah dari luar kota Makassar sendiri, dan bahkan banyak juga turis mancanegara yang datang ketempat ini.

Nah, sekarang liat yuk indahnya rammang-rammang :)


memasuki Desa Salenrang kita sudah bisa melihat bebatuan kapur di kanan-kiri jalan, teriknya panas matahari gak bisa bikin kami buat sedikitpun berhenti mengagumi tempat ini.





Nih, kebanyakan rumah penduduk masih berbentuk rumah panggung seperti ini.



***********


Teman, untuk menikmati rammang-rammang sendiri bisa dilakukan dengan dua cara. Yang pertama kalian bisa berjalan kaki untuk menikmati pemandangan, dan yang kedua menggunakan perahu atau biasa disebut Jolloro’ sambil menikmati batu kars dengan sungai yang dikelilingi pepohonan nipa. Biaya Jolloro' sendiri mencapai 200 ribu per kapal dan bisa dinaiki 6 orang tiap kapalnya, jangan lupa ditawar yaa siapa tau bisa dapat harga lebih murah.





dan kami memilih menikmati rammang-rammang dengan naik jolloro' :)

Ayo dayung perahunya pak....





















Jolloro' kami berhenti di sebuah dusun yang terletak di antara pegunungan batu karst. kampung Berua namanya. Di kampung ini hanya terdapat dua sampai tiga rumah saja dengan empang dan sawah yang mulai menghijau. Terletak di sekeliling bebatuan karst yang tinggi menjulang membuat siapapun harus waspada terhadap terpaan angin yang bisa dengan tiba-tiba datang dari celah pegunungan batu. wussssshhh~




Adin, ketuplak JFMI 8 solo on action.

rumah penduduk di kampung Berua






Bonus :

ayam rammang-rammang

kuda rammang-rammang





Hihihi. Xoxo :)






2 komentar: