Rabu, 21 Mei 2014

Hari Selasa rasa Minggu di Pulau Nusakambangan


Mentari masih malu-malu untuk naik ke peraduan saat kami, saya dan 16 anak Refleksi bersiap untuk melakukan perjalanan pagi itu. Sebuah kegiatan Hunting Besar yang merupakan salah satu program kerja ukm saya, akhirnya terselenggarakan juga setelah sebelumnya mengalami banyak pertimbangan untuk melaksanakannya.

Jadwalnya sih jam 6 pagi kumpul di sekre dan 6.30 kami sudah dalam perjalanan menuju Cilacap, tapi ya namanya juga manusia, banyak yang harus dipersiapkan, ada yang ijin makan dulu, beli bensin dan sebagainya. Suasana kampus Fisip sudah mulai ramai, akhirnya 7.30 kami berangkat menggunakan sepeda motor. Ngeeeeeng......

Disambut oleh sepoi angin pantai dan panas terik matahari, akhirnya setelah dua jam perjalanan kami memasuki kawasan pantai pasir putih, jadi tambah gak sabar untuk menaiki perahu dan menyebrang ke Pulau Nusakambangan.

Setelah melakukan istirahat beberapa menit, kami melanjutkan perjalanan menaiki perahu untuk menyebrang pulau. Dengan proses tawar menawar akhirnya kami mendapatkan harga Rp. 15.000 per orang sudah termasuk harga tiket untuk masuk pulau Nusakambangan.


Oh iya, dalam perjalanan di atas kapal saya melihat da pelangi api diatas awan yang menaungi kami, tapi berhubung salah tekhnik waktu motret jadi gak begitu keliatan deh :(



Kapal kandas - kata bapak nelayan, kapal besar itu sudah kandas jadi harus dibantu oleh kapal-kapal kecil untuk mendorongnya supaya ketepian.


Sampai di Pulau Nusakambangan, mari berjalan kaki sedikit lebih jauh lagi........hup hup hup !


Salah satu bukti sejarah peninggalan Portugis yang masih berdiri kokoh di Pantai Karangbolong.


Sayangnya tangan-tangan jahat sudah mengotori peninggalan sejarah yang seharusnya kita jaga dan rawat baik-baik ini.



 Selesai melihat-lihat beberapa ruangan di Benteng Karangbolong kami melanjutkan perjalanan untuk menuju pantai, yeayyy akhirnya mendengarkan suara ombak dan bermain pasir lagi.

Pantai Karangbolong - Nusakambangan Timur.



*******************************************

Puas sudah mengabadikan segala apa yang ada di Pulau Nusakambangan, kami kembali lagi ke Pulau Jawa (wess kek nyebrang kemana aja) untuk melanjutkan perjalanan menuju destinasi terakhir kami.

Merupakan satu obyek wisata yang letaknya tak jauh dari tempat penyebrangan perahu ke Nusakambangan, tempat ini juga merupakan bukti sejarah peninggalan Belanda pada masa penjajahan. hayooo siapa tahu nama tempatnya ? Yap. Benteng Pendem yang dalam bahasa Belanda artinya Kustbatterij op de Landtong te Cilacap, benteng ini dibangun udah lamaa banget dari tahun 1861. Untuk yang pingin tahu gimana sejarah benteng pendem buka aja web tentang benteng ini yaaa :) hee





Nah kalo ini pintu masuk ruangan klinik yang digunakan pada masa penjajahan,

kalau ini salah satu pintu benteng, jadi dulunya tuh Benteng Pendem berhadapan langsung sama lautan lepas. Bisa liat garis garis yang ada di tembok itu nggak ? itu tempat para prajurit melakukan pengamanan dengan bersiap untuk menembaki musuh.


Dan yak, saya terkejut menemukan dua binatang ini, rusa ganteng dan rusa betina yang cantik, mereka hidup dan mencari makan dengan bebasnya di dalam kawasan Benteng Pendem ini.

Beberapa kawan dari calon anggota yang sedang beraksi memotret apa yang mereka lihat.

Salah satu bangunan di kawasan Benteng Pendem





Selesai sudah perjalanan Selasa rasa Minggu kami. satu foto narsis rama-ramai gak dosa kan ya buat penutup di postingan ini.hehehe



Salam :)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar